Hidup punya dua hari : yang satu kedamaian, yang satu kelesuan
Dan punya dua sisi : kekhawatiran dan kebahagiaan
Tanyalah dia yang mengejek kita dengan kemalangan
"Apakah takdir, kecuali yang patut dicatat, menindas?
Tidakkah engkau lihat bahwa badai yang mengamuk, menghembus
Hanya menyerang pohon-pohon yang paling tinggi,
Di antara banyak ladang yang hijau dan tandus,
Hanya yang berbuah lebat yang tertimpuk bebatuan,
Dan dari bintang-bintang yang tak terhitung di kolong langit,
Tiada yang gerhana kecuali bulan dan matahari?
Pikirkanlah baik-baik tentang hari-hari itu, ketika sedang indah,
Lupa akan keburukan-keburukan yang ditakdirkan untuknya.
Engkau terperdaya oleh malam-malam yang tenang,
Namun di tengah ketenangan malam kesedihan mencekam"

(Story of Merchant and an Elf)

0 komentar: