Diselimuti baju koko
putih nan bersih, seorang bocah berjalan dengan riang berjalan sendirian
melewati rintikan air hujan. Payung di tangan kanannya rapat-rapat ia pegang
seolah tak ingin air hujan itu membasahi bajunya yang hangat. Melihat
pemandangan yang apik itu, tiba-tiba muncul rasa penasaran dalam hati 'Kemanakah ia akan pergi?'. Namun semuanya seakan sudah terjawab oleh buku diba' berwarna
biru gelap yang terselip di kantong baju sebelah kanannya, Kotak makanan
terbungkus dalam kantong plastik yang ia bawa dengan tangan kanannya.
Ya, dia pergi ke
sebuah acara yang selama ini kita peringati setiap tahun. Sebuah acara yang
diadakan untuk memperingati kelahiran Nabi besar Muhammad SAW, rahmat bagi
seluruh alam. 'Maulid Nabi Muhammad SAW',
mungkin itu nama acara yang kita sebut saat kita memperingatinya. Satu acara
yang untuk memperingati turunnya satu berkah terbesar Allah SWT kepada umat
manusia. Lahirnya sosok manusia agung yang menjadi rahmat seluruh alam.
Digambarkan pada
saat itu para malaikat menghentikan pekerjaannya, Burung-burung berhenti
berkicau, Angin berhenti bertiup seakan
ikut menghormati dan ikut menyaksikan kelahiran sang pemimpin agung yang
menjadi panutan seluruh umat muslim di dunia. sambil mengucapkan Allahuma shalli alaa muhammad yaa rabbi shalli alaihi
wasallim'.
Kulayangkan
pandanganku ke atas sambil bergumam, 'Man,
sudahkah kau memperingatinya hari ini?'
Satu catatan yang
perlu diketahui adalah sholawat yang
biasa kita ucapkan untuk Nabi Muhammad Shallahu
alaihi Wasallam (tidak saya singkat kali ini) merupakan suatu perintah
dari Allah Subhanahu Wataa'ala. Namun
fakta uniknya adalah, Allah sendiri juga mengucapkan sholawat atas Rasulullah, hebat kan?. Allah Subhanahu Wataa'ala memerintahkan kita untuk Sholat, untuk
berpuasa, berzakat, dan melaksanakan Haji di tanah suci. Apakah Allah sendiri
Sholat? Tidak, Berpuasa? Tentu tidak, Berzakat? Berhaji di tanah suci? Jelas
tidak. Satu-satunya perintah Allah, yang Allah sendiri melaksanakannya adalah
mengucapkan sholawat atas Nabi
Muhammad Shallahu
alaihi Wasallam. Tentu hal ini menunjukkan betapa cintanya Allah kepada
Nabi Muhammad, sekalipun Allah adalah Tuhan.
Nah, sekarang kita
sebagai umatnya sudahkah kita mencintai Rasulullah dengan cinta setulus dan seindah itu?
Wallahu A'lam
Kulihat anak yang tadinya berjalan bersamaku kini
telah duduk bersama teman-temannya mengucapkan sholawat atas Nabi besar
Muhammad SAW. (RH)
0 komentar:
Post a Comment